Yodium
Yodium biasanya terjadi di alam hanya sebagai
yodat dan yodida atau kombinasi keduanya. Unsur yodium dalam kerak bumi,
diantaranya adalah lautarit (IO3)2 atau kalsium yodat, dan dietzet (Ca (IO3)2
(CrO4) atau kalsium yodat kromat. Keberadaan yodium di Indonesia tidak jauh
berbeda kondisi kegeologiannya dengan keberadaan air dan minyak bumi, yaitu
merupakan air konat atau air purba yang mengan-dung yodium dengan berbagai
variasi dalam suatu endapan permeabel yang terjebak bagian atas dan bawahnya
oleh lapisan impermeabel. Seperti halnya di Watudakon Jawa Timur reservoar yang
mengandung yodium terjebak dalam suatu Antiklin Pucangan, Tempuran, dan
Antiklin Segunung. Mineral yang mengandung yodium ini bersifat halus, dengan
kilap kaca, berwarna abu-abu kehitaman mengandung unsur non logam, berat jenis
sekitar 4,9. Potensi yodium di Watukadon total volume struktur antiklinnya
sekitar 4,847 milyar m3, dengan total potensi struktur terisi gas adalah 472,19
juta m3, sedangkan struktur terisi brine adalah 4,375 milyar m3 dan cadangan
potensial mencapai 288 juta m3. Yodium mempunyai titik leleh pada 113°C, dan
menguap pada temperatur 184,4 ° C menjadi gas biru-ungu dengan bau kurang
sedap. Dalam industri farmasi yodium dimanfaatkan sebagai bahan baku utama
untuk tingtur (larutan obat dalam alkohol), kesehatan (sanitary), industri
desinfektan, dan herbisida. Yodium digunakan dalam garam rakyat untuk
meningkatkan kualitas garam tersebut agar layak dan sehat untuk dikonsumsi.
Potensi yodium di Indonesia berdasarkan Tushadi Madiadipoera (1990) tersebar di
beberapa lokasi dengan cadangan yang umumnya masih sumberdaya. Kandungannya
berkisar dari yang terkecil hingga mencapai 182 mg/lt. Di beberapa tempat,
muncul sebagai air lolosan (seepage) dengan debit 0,5 – 170 m3/hari. Lokasi
cadangan yodium yang sudah dieksploitasi adalah di Watokadon Mojokerto, Jawa
Timur dengan kapasitas 400 - 600 kl/air asin/hari dan mutu sekitar 112 - 182
mg/lt. Yodium di daerah ini terdapat dalam Formasi Kalibeng umur Miosen.
0 comments:
Post a Comment