Thursday, April 2, 2015

Kedaulatan Negara



Kata daulat dalam pemerintahan berasal Bahasa Latin Supremus, Daulah  (Bahasa Arab), Sovereignity (Inggris), Souvereiniteit (Prancis), dan sovranita (Italia) yang berari “Kekuasaan Tertinggi”. Kedaulatan  “Sovereignity” merupakan salah satu syarat berdirinya suatu negara.  Seperti diketahui bahwa salah satu syarat berdirinya negara adalah adanya pemeritahan yang berdaulat. Dengan demikian pemerintah dalam suatu negara harus memiliki kewibawaan (authority) yang tertinggi (supreme) dan tak terbatas (unlimited).
Arti kenegaraan kewibawaan atau kekuasaan tertinggi dan tak terbatas dari negara disebut dengan Sovereignity (kedaulatan). Dengan demikian kedaulatan adalah kekuasaan penuh dan tertinggi dalam suatu negara untuk mengatur seluruh wilayahnya tanpa adanya campur tangan dari negara lain.
J.H.A Logemann memandang bahwa kedaulatan merupakan kekuasaan mutlak atau kekuasaan tertinggi atas penduduk dan wilayah bumi beserta isinya yang dimiliki oleh suatu negara nasional yang berdaulat. 
Jean Bodin  (1500 – 1596) seorang ahli Prancis, memandang kedaulatan sebagai kekuasaan tertinggi  untuk menentukan hukum dalam suatu negara. Ia memandang  pada hakikatnya kedaulatan memiliki 4 (empat) sifat pokok, yaitu :
      a.   Asli
      Artinya kekuasaan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi.
      b.   Permanen
Artinya kekuasaan tetap ada selama negara berdiri, sekalipun pemegang kedaulatan sudah  berganti-ganti.
      c.   Tunggal (bulat)
Artinya kekuasaan merupakan satu-satunya kekuasaan tertinggi dalam negara yang tidak diserahkan atau dibagi-bagikan kepada badan lain.
      d.   Tidak Terbatas (absolut)
Artinya kekuasaan tidak dibatasi oleh kekuasaan lain. Bila ada kekuasaan lain yang membatasinya, tentu kekuasaaan tertinggi yang dimilikinya itu akan lenyap.
Pada dasarnya kekuasaan yang dimiliki pemerintah mempunyai kekuatan yang berlaku kedalam (interne souvereiniteit) dan keluar (externe souvereinoteit), yaitu :
a.       Kedaulatan Kedalam
artinya pemerintah memiliki wewenang tertinggi dalam mengatur dan menjalankan organisasi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.      Kedaulatan Keluar
artinya pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat dan tidak tunduk kepada kekuasaan lain, selain ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Demikian juga halnya dengan negara lain harus pula menghormati kekuasaan negara yang bersangkutan, dengan tidak mencampuri urusan dalam negerinya.
Jika dilihat, dari manakah pemerintahan memperoleh kedaulatan? pertanyaan ini menimbulkan beberapa teori yang akan menjawab sumber kedaulatan tersebut, di antaranya :
1.      Teori Kedaulatan Negara
Menurut teori ini adanya negara merupakan kodrat alam, demikian pula kekuasaan tertinggi terdapat pada pemimpin negara. Kodrat alam merupakan sumber kedaulatan. Penerapan hukum mengikat disebabkan karena dikehendaki oleh negara yang menurut kodrat memiliki kekuasaan mutlak. Tokoh teori ini adalah Paul Laband dan George Jellinek.
2.      Teori Kedaulatan Rakyat
Menurut teori ini negara memiliki kekuasaan dari rakyatnya yang bukan dari Tuhan atau Raja.
Teori ini merupakan reaksi dari teori kedaulatan tuhan dan teori kedaulatan raja. Teori ini memandang kedaulatan tertinggi berada ditangan rakyat dan dipergunakan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat (demokrasi). Tokoh terori ini adalah J.J. Rousseau dan Montesquieu.
3.      Teori Kedaulatan Hukum
Menurut teori ini, pemerintah memperoleh kekuasaannya berdasarkan atas hukum, ang berdaulat adalah hukum. Hukum merupakan kekuasaan tertinggi dalam negara. Baik rakyat atau pemerintah harus tunduk pada aturan hukum yang beerlaku. Tokoh teori ini adalah Hugo de Groot, Krabbe, Immanuel Kant dan Leon Duguit.

0 comments:

Post a Comment