Tuesday, December 16, 2014

Peninggalan Sosial Budaya di Garut

Peninggalan Sosial Budaya di Garut
Ø SENI ARSITEKTUR
Seni Arsitektur adalah peninggalan sosial budaya berupa bangunan bersejarah akibat adanya interaksi sosial antara sesama manusia dan juga dengan lingkungan.
1.       Candi Cangkuang
Candi Cangkuang adalah sebuah candi Hindu yang terdapat di Kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat. Candi ini terletak bersebelahan dengan makam Embah Dalem Arief Muhammad, sebuah makam kuno pemuka agama Islam yang dipercaya sebagai leluhur penduduk Desa Cangkuang.






Pulau kecil ini terdapat di tengah danau Cangkuang. Tubuh bangunan candi bentuknya persegi empat 4,22 x 4,22 m dengan tinggi 2,49 m, di sisi utara terdapat pintu masuk. antara sisa-sisa bangunan candi, ditemukan juga arca (tahun 1800-an) dengan posisi sedang bersila di atas padmasana ganda.
Keadaan arca ini sudah rusak, wajahnya datar, bagian tangan hingga kedua pergelangannya telah hilang. Candi Cangkuang sebagaimana terlihat sekarang ini, sesungguhnya adalah hasil rekayasa rekonstruksi, sebab bangunan aslinya hanyalah 40%-an. Oleh sebab itu, bentuk bangunan Candi Cangkuang yang sebenarnya belumlah diketahui.





Ø SENI SASTRA
Seni Sastra adalah produk peninggalan sosial budaya akibat adanya kebutuhan untuk mengungkapkan ekspresi dan hiburan.
1.     Surak Ibra

Boboyongan dengan nama lain surak ibra. Berdiri semenjak tahun 1910 di kampung Sindang Sari, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja. Kesenian ini diciptakan oleh raden Djadjadiwangsa putra Raden Wangsa Muhammad atau Pangeran Papak dalam rangka perjuangan melawan penjajahan dalam bentuk pagelaran kesenian dengan maksud menyindir kesewenang-wenangan terhadap pribumi. Kesenian ini ditampilkan oleh puluhan orang yang terdiri dari pemain angklung, dog-dog dan instrmen lainya serta beberapa penari. Pada puncak tarian salah seorang diantara mereka akan dilempar-lempar ke atas oleh pemain lainya sambil dikelilingi oleh pembawa obor dan pemain musik yang menyertainya. Sangat menghibur dan atraktif.
2.       Aksara
Merupakan ukuran batas masa kehidupan manusia antara zaman prasejarah dengan jaman sejarah, serta sebagai symbol kemajuan peradaban manusia.Aksara sunda kuno
Aksara Sunda Kuno merupakan aksara yang berkembang di daerah Jawa Barat pada Abad XIV-XVIII yang pada awalnya digunakan untuk menuliskano. Aksara Sunda Kuno merupakan perkembangan dari Aksara Pallawa yang mencapai taraf modifikasi bentuk khasnya sebagaimana yang digunakan naskah-naskah lontar pada Abad XVI.




Ø SENI MUSIK
Seni musik tercipta adanya kebutuhan masyarakat terhadap hiburan, upacara tradisi, dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya sakral.
1.       Angklung
Angklung adalah alatmusik multitonal (bernadaganda) yang secaratradisionalberkembangdalammasyarakatberbahasaSunda di PulauJawabagianbarat.


2.       Suling

Suling adalah alatmusik darikeluarga alatmusiktiupkayu atauterbuatdaribambu.Suarasulingbercirilembutdandapatdipadukandenganalatmusiklainnyadenganbaik.

3.       Gong
Gong yang telahditempabelumdapatditentukannadanya. Nada gong baruterbentuksetelahdibilasdandibersihkan.


4.       Calung
Calung adalahalatmusikSunda yang merupakanprototipe (purwarupa) dariangklung.


Ø Seni Tari
Seni Tari lebih bersifat hiburan meskipun dibeberapa derah lebih kental nuansa religiusnya.

1.       Kuda Lumping

Peninggalan budaya ini keberadaannya mulai bersaing ketat oleh masuknya budaya dan kesenian asing ke tanah air, tarian tersebut masih memperlihatkan daya tarik yang tinggi. Hingga saat ini, kita tidak tahu siapa atau kelompok masyarakat mana yang mencetuskan (menciptakan) kuda lumping pertama kali. Faktanya, kesenian kuda lumping dijumpai di banyak daerah dan masing-masing mengakui kesenian ini sebagai salah satu budaya tradisional mereka. Termasuk, disinyalir beberapa waktu lalu, diakui juga oleh pihak masyarakat Johor di Malaysia sebagai miliknya di samping Reog Ponorogo. Fenomena mewabahnya seni kuda lumping di berbagai tempat, dengan berbagai ragam dan coraknya, dapat menjadi indikator bahwa seni budaya yang terkesan penuh magis ini kembali ”naik daun” sebagai sebuah seni budaya yang patut diperhatikan sebagai kesenian asli Indonesia.

2.       Pencak Ular

Merupakan kesenian tradisional dari Kec. Samarang. Pencak ular ini tidak jauh dengan kesenian pencak silat pada umumya. Hanya saja selain mendemonstrasikan jurus-jurus silat, sang pesilat juga membawa ular berbisa dalam atraksinya. Kelebihan lainya ialah pesilat bisa menjinakan ular-ular tersebut bahkan kebal terhadap gigitanya.



Ø Upacara Adat
Upacara Adat bersifat sakral yang digunakan masyarakat sebagai ungkapan dari apa yang ia yakini atau menyangkut kepercayaan hidupnya.
1.       Adu Kepala
 
Salah satu atraksi seni budaya tradisional Bima yang cukup unik adalah Adu Kepala atau dalam Bahasa Bima disebut Ntumbu. Belum ada pihak yang mengetahui secara pasti kapan atraksi kesenian seperti ini mulai ada di Bima. Karena Atraksi Ntumbu ini hanya ditemkukan di desa Nori kecamatan Wawo.
Namun beberapa sejarahwan dan budayawan berpendapat bahwa atraksi ini telah ada pada zaman kesultanan Bima pada abat ke 17. Di Desa Ntori kecamatan Wawo Bima, Ntumbu diwariskan turun temurun oleh satu keluarga atau keturunan. Dan tidak bisa dimainkan oleh orang lain di luar lingkungan keluarga itu. Sejarahwan M. Hilir Ismail mengemukakan bahwa Atraksi Adu Kepala ini sempat juga dilarang karena ada pandangan bahwa atraksi ini bertentangan dengan ajaran Islam karena kepala adalah simbol kehormatan seseorang jadi alangkah hinanya jika diadu. Namun ada juga kalangan yang berpendapat bahwa hal itu adalah bagian dari tradisi untuk menggugah semangat patriotisme membela negara(Kerajaan).

2.       Gesrek


Berasal dari kampung Kamongan, disebut juga seni bubuang diri atau mempertaruhkan nyawa. Atraksi ini seperti debus yang dipertontonkan oleh pemain gesrek yaitu mempermainkan golok-golok yang tajam sambil mendemonstrasikan jurus-jurus silat, dipukul dengan bambu, berguling-guling atau berjalan di atas bara api. Pemain gesrek terdiri atas 10 orang pemain golok dan didukung oleh 4-7 orang yang bertugas menyediakan peralatan dan penjaga apabila ada orang yang mengganggu.








0 comments:

Post a Comment