Mineral Grafit
Grafit umumnya berwarna
hitam hingga abu-abu tembaga, kekerasan 1 – 2 (skala Mohs), berat jenis 2,1 –
2,3, tidak berbau dan tidak beracun, serta tidak mudah larut, kecuali dalam
asam hidroflorik atau aqua regia mendidih. Proses dekomposisi berlangsung
lambat pada suhu 6000C dan dalam kondisi oksida atau pada suhu 3.5000C bila
kondisi bukan oksida. Grafit adalah mineral yang dapat berasal dari batuan
beku, sedimen, dan metamorf. Secara kimia, grafit sama dengan intan karena
keduanya berkomposisi karbon, yang membedakannya adalah sifat fisik. Intan
dikenal sangat keras, langka, dan transparan, sedangkan grafit agak lunak,
mudah ditemukan, dan opak. Menurut Kuzvart (1984) grafit dapat terjadi secara
proses magnetik awal, kontak magmatik, hidrotermal, metamorfogenik, dan
residual. Belum ditemukan daerah yang berpotensi di Indonesia. Sampai saat ini
Indonesia masih megimpor grafit.
0 comments:
Post a Comment