Ketika sumur pertama kali dioperasikan, yang berarti cadangan minyaknya masih banyak, menaikkan minyak dari perut bumi itu mudah saja, dibor biasa seperti mengebor sumur, hanya saja dengan kedalaman yang berbeda. Minyak yang dihasilkan disebut sebagai primary recovery.
Setelah lama ditambang, cadangan minyak menipis sehingga perlu usaha lebih keras dengan menggunakan sistem injeksi sampai kedalaman reservoir. Cadangan minyak didalam bumi itu menempel di bebatuan atau kerak sehingga dengan injeksi diharapkan minyak bisa terangkat ke permukaan. Ada dua jenis injeksi. Untuk light crude oil di Minas cukup menggunakan air panas. Sedangkan untuk heavy crude oilseperti di Duri harus menggunakan injeksi uap (steam). Duri Steam Flood adalah sistem injeksi uap terbesar didunia. Hasil dari sistem injeksi ini disebut dengansecondary recovery.
Minyak yang naik dari sumur itu masih berupa campuran minyak (10-15%), air dan gas. Campuran itu lalu dikirim menggunakan pipa raksasa ke gathering station untuk dipisahkan. Gas masih dipakai, ditampung dan dikompresi, untuk menaikkan kadar oktan. Jika sudah tidak terpakai gas akan dibakar. Kobaran api diatas pipa itu sering bisa kita lihat dari jalan umum. Sedangkan airnya akan digunakan untuk proses injeksi berikutnya.
Karena masih mengandung berbagai bahan campuran yang berbahaya, pipa berbahan carbon steel ini dilengkapi dengan jalan pemeliharaan sepanjang pipa. Proses tersebut menggunakan banyak bahan kimia, karenanya limbah proses itu tidak boleh dibuang sembarangan. Limbah tersebut ditampung di kolam-kolam, diproses lagi sampai tidak berbahaya untuk dibuang.
0 comments:
Post a Comment