Monday, January 19, 2015

Klasifikasi Gunung api

Tipe A Gunung api yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600

Tipe B Gunung api yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.
Tipe C Gunung api yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
Jumlah dan Sebaran Gunungapi di Indonesia

Bentuk Gunung api

Bentuk dan bentang alam gunungapi, terdiri atas:
  • Kerucut
Dibentuk oleh endapan piroklastik atau lava atau keduanya.
  • Kubah
Dibentuk oleh terobosan lava di kawah, membentuk seperti kubah.
  • Kerucut Sinder
Dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria.
  • Maar
Biasanya terbentuk pada lereng atau kaki gunungapi utama akibat letusan freatik atau freatomagmatik.
  • Plateau
Dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan leleran lava.
gunung api
Penampang Suatu Gunungapi dan Bagian-bagiannya
[Sumber: Krafft (1989) dengan modifikasi]
Struktur gunungapi terdiri dari:
(1) struktur kawah; merupakan bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunungapi, dimana bentuknya relatif bundar.
(2) kaldera; bentuk morfologinya seperti kawah, tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri dari kaldera letusan (terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya), kaldera runtuhan (terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma), kaldera resurgent (terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi, diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah), dan kaldera erosi (terjadi akibat erosi terus-menerus pada dinding kawah, hingga melebar menjadi kaldera).
(3) rekahan dan graben; merupakan retakan-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan paralel yang mengakibatkan amblasnya blok diantara rekahan disebut graben.
(4) depresi volkano-tektonik; pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan pembentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan, yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

0 comments:

Post a Comment